selamat datang

Selasa, 24 Juni 2014

BAB 11 Penetapan Harga Transfer dan Perpajakan Internasional



1.      Konsep Dasar Perpajakan Internasional
            Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan asing dan laba yang dihasilkan di luar negri sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar :
a)      Netralitas pajak adalah bahwa pajak tidak memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumberdaya.
b)      Ekuitas pajak adalah bahwa wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip dan serupa semestinya membayar pajak yang sama tetapi terhadap ketidaksetujuan antar bagaimana mengimplementasikan konsep ini.
2.      Konsep  Keterkaitan Pajak dengan Laba dari Luar Negeri
            Beberapa Negara separti prancis, kosta Rika, hongkong panama afrika selatan, swiss dan venezuala menerapkan prinsip pemajakan teritorial dan tidak mengenakan pajak terhadap perusahaan yang berdomisili di dalam negri yang labanya dihasilkan di luar wilayah Negara tersebut. Sedangkan kebanyakan Negara (seperti Australia, Brazil, Cina, Republik Ceko, Jerman, Jepang, Meksiko, belanda, inggris, dan Amarika Serikat) menerapkan prinsip seluruh dunia dan mengenakan pajak terhadap laba atau pendapatan perusahaan dan warga Negara di dalamnya, tanpa melihat wilayah Negara.
3.      Kredit Pajak Luar Negeri
            Kredit pajak dapat di perkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negri yang dibayarkan tidak terlampau jelas (yaitu ketika anak perusahaan luar negri mengirimkan sebagian laba yang bersumber dari luar negri kepada induk perusahaan domestik). Disini deviden yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak induk perusahaan harus dihitung kotor (gross-up) untuk mencakup jumlah pajak( yang dianggap terbayar) ditambah seluruh pajak pungutan luar negri yang berlaku. Ini berarti seakan-akan induk perusahaan domestic menerima dividen yang didalamnya termasuk pajak terhutang kepeda pemerintah asing dan kemudian membayarkan pajak itu.

4.      Perencanaan Pajak dalam Perusahaan Multinasional
            Dalam melakukan perencanaan pajak perusahaan multinasional memiliki keunggulan tertentu atas perusahaan yang murni domestik karena memiliki fleksibilitas geografi lebih besar dalam menentukan lokasi produksi dan sistem distribusi. Fleksibilitas ini memberikan peluang tersendiri untuk memanfaatkan perbedaan antar yuridis pajak nasional sehingga dapat menurunkan beban pajak perusahaan secara keseluruhan.
            Pengamatan atas masalah perencanaan pajak ini di mulai dengan dua hal dasar:
a)      Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengandalikan strategi usaha
b)      Perubahan hokum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka waktu panjang.
5.      Variabel-variabel dalam penentuan harga transfer
            Harga transfer menetapkan nilai moneter terhadap pertukaran antarperusahaan yang terjadi antara unit operasi dan merupakan pengganti harga pasar. Pada umumnya harga transfer dicatat sebagai pendapatan oleh satu unit dan biaya oleh unit lainnya. Transaksi lintas Negara juga membuka perusahaan multinasional terhadap sejumlah pengaruh lingkungan yang menciptakan sekaligus menghancurkan peluang untuk meningkatkan laba perusahaan melalui penetapan harga transfer. Sejumlah variabel separti pajak, tarif kompetisi laju infalsi, nilai mata uang, pembatasan atas transfer dana, resiko politik dan kepentingan sekutu usaha patungan sangat memperumit keputusan penentuan harga transfer.
6.      Masalah Mendasar dalam Metode Pengalihan Harga
            Dalam suatu dunia dengan harga transfer yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antar perusahaan. Namun demikian, jarang sekali terdapat pasar eksternal yang kompetitif untuk produk-produk yang ditransfer antar entitas yang berhubungan istimewa tersebut. Masalah penentuan biaya ini sangat terasa dalam tingkat internasional, kareba konsep akuntansi biaya ini berbeda dari satu negara ke negara lainnya.

SOAL :
1.      Apa yang dimaksud dengan netralitas pajak ?
Jawab : Netralitas pajak adalah bahwa pajak tidak memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumberdaya.
2.      Apa yang dimaksud dengan Ekuitas pajak ?
Jawab : Ekuitas pajak adalah bahwa wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip dan serupa semestinya membayar pajak yang sama tetapi terhadap ketidaksetujuan antar bagaimana mengimplementasikan konsep ini.
3.      Sebutkan dua hal dasar dalam masalah perencanaan pajak ?
Jawab :
 a)      Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengandalikan strategi usaha
b)      Perubahan hokum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka waktu panjang.

Sumber :
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
http://endangkusumawati.blogspot.com/2013/06/penetapan-harga-transfer-dan-perpajakan.html



BAB 10 MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk.

Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya:

(1) risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas,
(2) diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
(3) risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
(4) risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,
(5) risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
(6) risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.

MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Para pemberi saham, karyawan, dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki toleransi risiko lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi.

PERANAN AKUNTANSI
Akuntansi manajemen memainkan peran yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung nilai.
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Mata uang Negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relative terhadap mata uang Negara domnestik, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestic mampu menjual dengan harga yang lebih rendah, ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi. Akuntan manajemen harus memasukkan suatu fungsi demikian probabilitas yang terkait dengan serangkaian hasil keluaran masing-masing pemicu nilai. Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon risiko. Risiko kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup: (1) antisipasi pergerakan kurs, (2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, (3) perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan (4) pembuatan pengendalian manajemen risiko internal. Manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun ukuran-ukuran defensive memadai dengan lebih efisien dan efektif.
Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi itu menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang diinginkan. Kelebihan antara aktiva terpapar resiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih. Posisi ini sering disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revalusi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Potensi risiko transaksi, berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas. Laporan potensi risiko transaksi berisi pos-pos yang umumnya tidak muncul dalam laporan keuangan konvensional, tetapi menimbulkan keuntungan dan kerugian transaksi seperti kontrak forward mata uang asing, komitmen pembelian dan penjualan masa depan dan sewa guna usaha jangka panjang.
Untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut, dibutuhkan strategi yang mencakup lindung nilai neraca, operasional, dan kontraktual. Lindung nilai neraca dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Lindung nilai operasional berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Lindung nilai structural mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah Negara yang menjadi sumber bahan mentah dan komponen manufaktur. Lindung nilai kontraktual dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valas yang dihadapi.

PERLAKUAN AKUNTANSI
FASB menerbitkan FAS No 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivative dan lindung nilai. Provisi dasar standar ini adalah:
– seluruh instrument derivative dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban,
– keuntungan dan kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrument derivative bukankan aktiva atau kewajiban,
– lindung nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi khusus, yaitu keuntungan atau kerugian atas instrument lindung niai secara tepat harus mengimbangi keuntungan dan kerugian sesuatu yang dilindungi nilai
– hubungan lindung nilai haruslah terdokumentasi secara lengkap demi manfaat pemvaca laporan
– keuntungan atau keruhian dari investasi bersih dalam mata uang asing pada awalnya dicatat dalam laba komprehensif lainnya
– keuntungan atau kerugian lindung nilai terhadap arus kas masa depan yang belum pasti, seperti perkiraan penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian dari laba komprehensif.
Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuan derivative, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan nilai wajar. Kompleksitas pelaporan keuangan juga semakin meningkat jika lindung nilai dianggap sangatlah tidak efektif untuk mengimbangi risiko valas.

Manajemen Keuangan Internasional: MNC
Perusahaan-perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan strategi-strategi baru untuk memperbaiki arus kas mereka dalam rangka meningkatkan kekayaan pemegang saham. Sejumlah strategi mengharuskan dilakukannya ekspansi dalam pasar local. Strategi-strategi lain mengharuskan penetrasi ke dalam pasar asing. Pasar luar negeri bisa sangat berbeda dari pasar lokal. Pasar luar negeri menciptakan kesempatan timbulnya peningkatan arus kas perusahaan.
Banyaknya hambatan masuk ke dalam pasar luar negeri yang telah dicabut atau berkurang, mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperluas perdagangan internasional. Konsekuensinya, banyak perusahaan nasional berubah menjadi perusahaan multinasional (multinasional corporation) yang didefinisikan sebagai perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam suatu bentuk bisnis internasional.
Tujuan MNC sendiri secara umum adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Penentuan tujuan sangat penting bagi sebuah MNC, karena semua keputusan yang akan dilakukan harus memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tersebut. Setiap usulan kebijakan korporasi tidak hanya perlu mempertimbangkan laba potensial, tetapi juga risiko-risikonya. Sebuah MNC harus membuat keputusan-keputusan berlandaskan tujuan yang sama dengan tujuan perusahaan domestik murni. Tetapi di sisi lain, perusahaan MNC memiliki kesempatan yang jauh lebih luas, yang membuat keputusannya menjadi lebih kompleks.
Proses pencapaian tujuan tidak lepas dari hambatan atau kendala yang akan menghalangi pencapaian tujuan tersebut. MNC sebagai sebuah perusahaan yang beroperasi di banyak negara harus mampu melimpahkan wewenang kepada manajer anak perusahaan yang ada di luar negeri. Biaya dari kondisi ini dikenal dengan nama agency cost. Agency cost pada perusahaan MNC lebih besar daripada agency cost pada perusahaan domestik. Perbedaan ini dapat terjadi karena beberapa hal seperti, sulitnya memonitor manajer-manajer dari anak-anak perusahaan yang letaknya jauh dari negara asal. Manajer-manajer anak perusahaan luar negeri yang tumbuh dalam budaya yang berbeda mungkin tidak mau mengejar tujuan yang seragam. Besarnya ukuran dari perusahaan multinasional raksasa juga menciptakan agency cost yang besar.
Besarnya agency cost bervariasi menurut gaya manajemen suatu perusahaan multinasional. Gaya manajemen terpusat bias mengurangi agency cost karena gaya semacam ini memungkinkan manajer-manajer perusahaan induk untuk mengontrol anak perusahaan di luar negeri, sehingga mengurangi kekuasaan manajer-manajer anak perusahaan. Akan tetapi, manajer-manajer perusahaan induk mungkin tidak sebaik manajer-manajer anak perusahaan karena manajer-manajer perusahaan induk kurang memiliki pengetahuan tentang lingkungan anak perusahaan. Sebaliknya, gaya manajemen terdesentralisasi bias menimbulkan agency cost yang lebih besar jika manajer-manajer anak perusahaan membuat keputusan-keputusan yang tidak dilandasi oleh tujuan memaksimumkan nilai perusahaan induk secara keseluruhan. Gaya manajemen ini memiliki kelebihan lain, yaitu dekatnya manajer-manajer anak perusahaan ke operasi dan lingkungan anak perusahaan.
Adanya untung-rugi dari pemakaian salah satu gaya manajemen di atas, sejumlah perusahaan multinasional berupaya untuk memanfaatkan keunggulan dari kedua gaya manajemen tersebut. Perusahaan induk memperbolehkan manajer-manajer anak perusahaan membuat keputusan-keputusan penting mengenai operasi mereka sendiri, tetapi tetap dimonitor oleh manajemen perusahaan induk untuk menjamin agar keputusan-keputusan tersebut harmonis dengan tujuan perusahaan induk.
Selain agency cost, ada beberapa kendala yang dialami oleh perusahaan MNC seperti, kendala lingkungan, kendala regulatori, dan kendala etika. Kendala lingkungan dapat dilihat dari perbedaan karakteristik tiap negara. Kendala regulatori berupa perbedaan peraturan setiap negara yang ada seperti, pajak, aturan-aturan konversi valuta, serta peraturan-peraturan lain yang dapat mempengaruhi arus kas anak perusahaan. Kendala etika sendiri digambarkan sebagai suatu praktek bisnis yang berbeda-beda di tiap negara.

MNC, dalam melakukan bisnis internasionalnya, secara umum dapat menggunakan metode-metode berikut.
1. Perdagangan internasional
2. Licensing
3. Franchising
4. Usaha patungan
5. Akuisisi perusahaan
6. Pembentukan anak perusahaan baru di luar negeri

Metode-metode bisnis internasional meminta investasi langsung dalam operasi-operasinya di luar negeri atau lebih dikenal dengan sebutan Direct Foreign Invesment. Perdagangan internasional dan pemberian lisensi biasanya tidak dianggap sebagai DFI karena keduanya tidak melibatkan investasi langsung dalam operasi di luar negeri. Franchising dan usaha patungan cenderung meminta investasi langsung, tetapi dalam jumlah relatif kecil. Akuisisi dan pendirian anak perusahaan baru merupakan elemen DFI yang paling besar.

Berbagai peluang serta keuntungan sebuah MNC tidak lepas dari risiko yang akan muncul. Walaupun bisnis internasional dapat mengurangi exposure sebuah MNC terhadap kondisi-kondisi ekonomi negara asalnya, bisnis internasional biasanya juga meningkatkan exposure MNC terhadap pergerakan nilai tukar, kondisi ekonomi luar negeri, dan risiko politik. Sebagian besar bisnis internasional meminta pertukaran satu valuta dengan valuta yang lain untuk melakukan pembayaran. Karena nilai tukar terus berfluktuasi, jumlah kas yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran juga tidak pasti. Konsekuensinya, jumlah unit valuta negara asal yang dibutuhkan untuk membayar bisa berubah walaupun pemasoknya tidak mengubah harga. Selain itu, ketika perusahaan multinasional memasuki pasar asing untuk menjual produk, permintaan atas produk tersebut tergantung pada kondisi-kondisi ekonomi dalam pasar tersebut. Jadi, arus kas perusahaan multinasional dipengaruhi oleh kondisi-kondisi ekonomi luar negeri. Risiko potik sendiri muncul pada saat perusahaan multinasional membentuk anak perusahaan di Negara lain, mereka terbuka terhadap risiko politik, yaitu tindakan-tindakan politik yang diambil oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi arus kas perusahaan.


SOAL :

1.    Apa tujuan utama dari manajemen risiko keuangan ?
Jawab : Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk.

2. Mengapa harus mengelola resiko keuangan ?
jawab : karena manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Para pemberi saham, karyawan, dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.

3. MNC dalam melakukan bisnis internasionalnya secara umum dapat menggunakan metode-metode? sebutkan
jawab : 1. Perdagangan internasional
2. Licensing
3. Franchising
4. Usaha patungan
5. Akuisisi perusahaan
6. Pembentukan anak perusahaan baru di luar negeri

Sumber :
http://danangbudihk.blogspot.com/2011/03/manajemen-keuangan-internasional-mnc.html
http://kornetcincang.blogspot.com/2009/05/manajemen-risiko-keuangan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/manajemen-resik
o-keuangan/

http://manajeemnrisikokeuangan.blogspot.com/

Senin, 09 Juni 2014

ESSAY DAN JAWABAN BAB 7, 8, DAN 9

1. Sebutkan pengertian dari harmonisasi ?
jawab :
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi

2. Apa keuntungan dari harmonisasi internasional ?
jawab :
Keuntungan Harmonisasi Internasional :
a.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
b.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
c.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
d.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.


3. Mengapa Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi internasional ? 
jawab :
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Adopsi standar akuntansi international tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan. 

4. Sebutkan 4 tahap dari kerangka dasar analisis usaha ?
jawab :
(1) analisis strategis usaha
(2) analisis akuntansi
(3) analisis keuangan, dan
(4) analisis prospektif. 

5.  Berikan contoh  Perbedaan dalam Jenis dan Format Laporan Keuangan ?
jawab:
Contoh, akumulasi depresiasi disajikan sebagai akun kontra aktiva di AS. Di Jerman, aktiva yang didepresiasikan umumnya disajikan bersih dari akumulasi depresiasi, tetapi seluruh perubahan akun aktiva jangka panjang yang terjadi dalam periode berjalan langsung disajikan dalam neraca. Meski menyulitakan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting, karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip di seluruh dunia.

6. Sebutkan dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional ?
jawab :
Yang pertama, apakah lintas perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari Negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “daya banding akuntansi”?.

7. Sebutkan Tiga strategi teknologi informasi global ?
 jawab :
a)      Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi
b)      Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah
c)      Penyebaran yang tinggi dengan sentralisasi yang tinggi

8. Sebutkan pengertian Penentuan model usaha?
jawab :
Penentuan model usaha merupakan gambaran besar dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. 

9. Sistem pengendalian keuangan merupakan sistem pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melalui apa saja? sebutkan !
jawab :
a)      Komunikasi tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi
b)      Memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja
c)      Mengawasi kinerja
d)     Mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja aktual dan rencana kepada pihak yang bertanggung jawab

10. Sebutkan tujuan dari IASB?
Jawab :
a.      Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
b.      Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi

BAB 9 PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN



PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN

A.    Pembuatan Model Usaha

Penentuan model usaha merupakan gambaran besar dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Alat Perencanaan
Suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Salah satu alat tersebut adalah analis WOST-UP. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.

B.     Penganggaran Modal

Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu biaya perusahaan, dan mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Adaptasi oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran yaitu:
a)      Menentukan pengembalian yang relevan untu investasi multinasional.
b)      Mengukur ekspektasi arus kas
c)      Menghitung biaya modal perusahaan multinasional

Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategis. Sudut Pandang Hasil Keuangan Pengembalian dari dua sudut pandangf ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal :
1.      Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal
2.      Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan
3.      Perbedaan laju inflasi nasional
4.      Perubahan kurs valuta asing
5.      Perbedaan pajak

C.    Mengukur Ekspektasi Pengambilan

Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah perusahaan domestik. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi penagihan. Beban operasi dan pajak lokal juga sama-sama diramalkan.

Biaya Modal Multinasional
Jika investasi luar negeri dievaluasi menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengambilan yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima.

D.    Sistem Informasi Manajemen

Penyusunan sistem informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan.
Isu Yang Berkaitan Dengan Sistem
Keberhasilan yang dicapai bergantung pada kesesuaian rancangan sistem dengan strategi perusahaan. Tiga strategi tekhnologi informasi global :
a)      Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi
b)      Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah
c)      Penyebaran yang tinggi dengan sentralisasi yang tinggi

Masalah Informasi
Masalah informasi utama adalah pertanyaan mengenai translasi. Dalam mengevaluasi operasi para manajer AS lebih menyukai laporan yang disajikan dalam dolar AS. Dengan demikian laporan dari operasi luar negeri perusahaan multinasional AS umumnya ditranslasikan kedalam nilai equivalen dolar agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.

E.     Informasi Manajemen Dan Hiperinflasi

Dalam lingkungan inflasi tinggi , laporan keuangan yang disusun sesuai dengan FAS 52 cenderung menimbulkan destorsi realitas melalui :
1.      Menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban
2.      Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk di interprestasikan
3.      Mendistorsikan perbandingan kinerja antar waktu.

Isu-Isu Dalam Pengendalian Keuangan

Sistem pengendalian keuangan merupakan sistem pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melalui :
a)      Komunikasi tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi
b)      Memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja
c)      Mengawasi kinerja
d)     Mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja aktual dan rencana kepada pihak yang bertanggung jawab

F.     Sistem Pengendalian Domestik Versus Multinasional

Sejumlah studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestik. Bagian sistem yang umumnya dikirim keluar yang meliputi kontrol keuangan anggaran serta kecenderungan untuk menerapkan standar yang sama yang dikembangkan untuk mengevaluasi operasi domestik.

Penganggaran Operasional

Keuntungan dan kerugian translasi dari mata uang asing tidak dipertimbangkan pada saat operasi dievaluasi dalam mata uang lokal. Kurs yang sebanding dapat digunakan untuk melacak kinerja relatif terhadap anggaran. Jika kombinasi kurs yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan untuk melacak kinerja, hal ini akan menimbulkan perbedaan alokasi tanggung jawab terhadap perubahan kurs dan menyebabkan kemungkinan respons manajemen yang berbeda. Beberapa kemungkinan sebagai berikut :
1.      Anggaran dan pelacakan kinerja berdasarkan kurs spot awal
2.      Anggaran pada kurs akhir dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan
3.      Penganggaran berdasarkan kurs awal dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan
4.      Anggaran dan pelacakan kinerja menggunakan proyeksi kurs
5.      Anggaran berdasarkan kurs proyeksi dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan

Penentun Biaya Strategis

Konsep penentuan biaya strategis yang diperkenalkan oleh jepang adalah penentuan biaya perilaku. Dalam penentuan biaya proses, overhead diterapkan terhadap barang atau jasa rutin dengan menggunakan suatu tarif penerapan overhead. Dari sudut pandang akuntansi biaya tradisional, overhead manufaktr dialokasikan terhadap produk menurut dasar sebab-akibat.

Konsistensi

Hasil penelitian menunjukan bahwa tujuan utama evaluasi kinerja adalah untuk memastikan profitabilitas. Namun terdapat potensi untuk terjadinya konflik apabila sistem evaluasi kinerja tidak sesuai dengan sifat khusus operasi luar negeri yang mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari laba jangka pendek. Penekanan pada profitabilitas dan efesiensi jangka pendek dalam mengalihkan perhatian dari strategi perusahaan dan manufaktur yang penting dan meniadakan karyawan perusahaan.

Kriteria Kinerja

Dalam sebuah studi evaluasi oleh Business Internasional sebelumnya,baik MNC dari AS dan non AS yang diteliti menyatakan bahwa kriteria keuangan paling pentingyang digunakan untuk mengevaluasi kinerja unit-unit luar negeri adalah laba yang dianggarkan versus laba aktual, baru diikuti oleh ROI. Yang dianggap paling penting adalah penjualan yang dianggarkan versus penjualan aktual, pengembalian atas penjualan, pengembalian atas aktiva, pengembalian atas investasi yang dianggarkan versua aktual dan arus kas operasi.

G.    Isu Pengukuran Dan Perubahan Harga Dalam Evaluasi

Perancang sitem evaluasi untuk operasi luar negeri juga harus menghadapi isu pengukuran akuntansi. Penyajian ulang akan mempengaruhi secara lansung pengukuran berbagai komponen ROI dan Statistik kinerja untuk evaluasi anggaran dan kinerja.

H.    Praktik Evaluasi Kinerja : ICI

ICI membagi ukuran kinerja dalam dua kategori yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Arus kas yang dihasilkan oleh produk dan ROI merupakan ukuran jangka panjang yang utama. Dengan ukuran arus kas, ICI berupaya untuk menentukan apakah suatu produk akan menghasilkan uangyang cukup untuk membayar penggantian pabrik, bagiannya untuk biaya perusahaan dan menghasilkan laba yang cukupuntuk menandai pertumbuhanyang realistis.

Pengaruh Mata Uang Asing

Pengaruh ekonomi yang ditumbuhkan oleh perubahan kurs terhadap kinerja dapat lebih besar daripada yang terlihat melalui ukuran akuntansi saja. Untuk dapat menganalisis dengan lebih lengkap pengaruh inflasi dan volatilitas mata uang dan memperkuat kemampuan untuk bereaksi, perusahaan perlu untuk melakukan analisis porsi pasar kompetitif dan pengaruh perubahan mata uang terhadap biaya dan pendapatan dan terhadap persaingan.

Standar Kinerja

Suatu perusahaan mungkin telah memiliki beberapa standar dalam lingkungan perusahaan, seperti tingkat ROI minimum yang diminta yang berlaku untuk anak perusahaan sendiri atau untuk lini produk, atau perusahan dapat menentukan tingkat ROI berbeda atau acuan lain untuk anak perushaanatau lini produk yang berbeda. Standar ini dapat disatukan ke dalam anggaran dan kemudian dapat dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Kinerja juga dapat diukur antarwaktu. Perusahaan dapat menetapkan peningkatan resmi dalam rasio tertentu atau laba. Kinerja masa lalu biasanya signifikan digunakan untuk membuat anggaran periode berikutnya. Akhirnya perusahaan dapat membandingkan kinerja luar negerinya sendiri dengan kinerja para pesaing atau membandingkan satu unitnya sendiri dengan unit yang lain.

Sumber :
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting, Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta.
http://meriherliyani.blogspot.com/2013/06/bab-ix-perencanaan-dan-kendali-manajemen.html



BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL



ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

Terdapat pertumbuhan yang luar biasa dalam penerbitan dan perdagangan modal internasional pada tahun-tahun terakhir yang disebabkan oleh privatisasi, pertumbuhan ekonomi, pengenduran control modal dan kemajuan dalam teknologi informasi yang terus-menerus terjadi. Kebutuhan untuk menggunakan, dan dengan demikian mamahami, lapoaran keuangan asing juga meningkat Karena kegiatan merger dan akuisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Nilai merger lintas batas tumbuh secara terus-menerus selam tahun 1990-an, dan pertumbuhan ini tidak menunjukan adanya tanda-tanda penurunan. Akhirnya, karena bisnis menjadi semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting daripada masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan control perusahaan. Peluang dan Tantangan dalam Analisis Lintas Batas Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi.
Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Beberapa analis mempertanyakan sejauh mana keseragaman standar akuntansi yang lebih besar benar-benar akan meghasilkan penyediaan informasi yang dapat dibandingkan oleh sejumlah perusahaan terkemukan di suatu industry.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional menurun dan pandangan para analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secar bersama-sama, kekuatan-kekuatan ini memberikan intensif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Kerangka Dasar Analisis Usaha Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatru kerangka dasar bermanfaat untuk analisis dan penilian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analisis yaitu: (1) analisis strategis usaha, (2) analisis akuntansi, (3) analisis keuangan, dan (4) analisis prospektif. Derajat pentingnya masing-masing tahap bergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis surat berharga, analisis kredit, dan analisis merger, dan akuisisi.
Analisis Stratrgi Usaha Internasional merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistic. Prosedur standar untuk mengumpulkan informasi yang digunakan dalam analisis stretegi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staf perusahaan, analis dan professional keuangan lainnya.
Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional. Karena kurang andalnya informasi mengenai perkembanagan makroekonomi. Pemerinatah di Negara-negara maju kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistic ekonomi yang keliru atau menyesatkan.

Analisis Akuntansi

Tujuannya adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Untuk memperoleh kesimpulan yang dapat diandalkan, analis haris menyesuaikan jumlah akuntansi yang dilaporkan untuk memnghilangkan distorsi yang disebabkan olah penggunaan metode akuntansi yang menurut analis itu tidak layak.
Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting Karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan kedaan operasi tertentu dari perusahaan. Namun demikian, manajer memiliki intensif untuk mendistorsikan kenyataan operasi dengan menggunakan diskresi akuntansi yang dimiliki untuk mendistorsikan laba yang dilaporkan. Satu alasannya adalah bahwa laba yang dilaporkan sering kali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka. Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan:
1)      Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
2)      Analisislah fleksibilitas akuntansi
3)      Evaluasilah strategi akuntansi
4)      Evaluasilah kualitas pengungkapan
5)      Identifikasikanlah potensi terjadinya masalah
6)      Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi

Analisis Keuangan Internasional

Tujuannya dalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat diperrtahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam meklakukan analisis keuangan. Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasi menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic.
Terdapat dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah lintas perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari Negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “daya banding akuntansi”?. Sejumlah bukti yang kuat menunjukan adanya perbedaan besar antar Negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.
Analisis arus kas dapat memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajika, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual.
Mekanisme untuk mengatasinya para pengguna laporan keuangan menggunakan bebrapa pendekatan. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.

Analis Prospektif Internasional

Analis prospektif mencakup tahap: peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis menguabah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implicit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha.
Para pakar dalam penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah Anda pelajari di Negara asal Anda menjadi tidak berlaku diluar negeri.” Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak factor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilain internasional.
Ketergantungan terhadap perkalian nilai mengasumsikan bahwasanya harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa proses penentuan harga perusahaan dengan karakteristik operasi dan keuangan yang mirip dapat diterapkan terhadap perusahaan yang sedang di analisis Karena kemiripannya dengan perusahaan-perusahaan tersebut,. Penerapan perkalian harga dalam lingkungan lintas batas cukup menantang Karena factor penentu masing-masing perkalian dan alasan mengapa perkalian berbeda antarperusahaan, harus dipahami secara mendalam.
Isu Lebih Lanjut Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh factor-faktor berikut ini:
a)      Akses Informasi. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memilki situs Web dan laporan tahunan tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber intenet dan lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen keuangan lainnya yang disampaikan secara tertulis atau melalaui telepon. Sumber informasi lain yangbjuga berharga adalah:
~        Publikasi pemerintah
~        Organisasi riset ekonomi
~        Organisasi internasional seperti perserikatan bangsa-bangsa
~        Organisasi akuntansi, ausdit dan pasar surat berharga.
b)     Ketepatan Waktu Informasi. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat diestimasikan dengan membandingkan akhir tahun fiscal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan auditnya. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat umum. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian ynag dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
c)      Masalah Mata Uang asing. Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan. Yang pertama berkaitan dengan kemudahan pembaca, yang kedua menyangkut isi informasi. Para pembaca yang lebih menyukai kerangka dasar mata uang domestic pada saat menganalisis akun-akun dalam mata uang asing dapat menerapkan translasi untuk tujuan kemudahan dengan menggunakan kurs pada akhir tahun. Namun demikian, seseorang harus berhati-hati jika melakukan analisis tren data yang telah ditranslasikan. Penggunaan kurs kemudahan untuk mentranslasikan akun-akun dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang local.
d)     Perbedaan dalam Jenis dan Format Laporan Keuangan. Format neraca dan laporan laba rugi berbeda-beda di setiap Negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional cukup banyak terjadi. Contoh, akumulasi depresiasi disajikan sebagai akun kontra aktiva di AS. Di Jerman, aktiva yang didepresiasikan umumnya disajikan bersih dari akumulasi depresiasi, tetapi seluruh perubahan akun aktiva jangka panjang ynag terjadi dalam periode berjalan langsung disajikan dalam neraca. Meski menyulitakan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting, karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip di seluruh dunia.
Banyak isu-isu subtansial yang dihadapi para pengguan laporan keuangan international. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing dan ketersediaan dan kredibilitas informasi keuangan. Kesulitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selam beberapa waktu. Sebaliknya, msalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.


Sumber :
 Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005. Akuntansi Internasional-Buku 2 Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta
http://meriherliyani.blogspot.com/2013/06/bab-viii-analisis-laporan-keuangan.html


BAB 7 HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL



HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.      Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.      Standar audit Survei Harmonisasi Internasional
Keuntungan Harmonisasi Internasional :
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas Standar Internasional

Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1.      Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.

2.      Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

Penerapan Standar Internasional

Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1.      Perjanjian internasional atau politis
2.      Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3.      Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1.      Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2.      Komisi Uni Eropa (EU)
3.      Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.      Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5.      Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6.      Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)

Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.

Tujuan IASB adalah :
1.      Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2.      Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi
Konvergensi IFRS

Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.

Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
-          Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
-          Tranparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
-          Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
-          Meningkatkan investasi
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global yatitu :
-          Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standard pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local
-          Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
-          Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
-          Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
Demikian peran regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS . “Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu,” kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di Jakarta.

Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia

Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.

Tantangan dalam konfergensi

Dalam rangka menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun 2012, Bapepam maupun lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS terhadap laporan keuangan . Saat ini perusahaan Indonesia masih menerapkan standar laporan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menghadapi pengalihan ke IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang perlu dicermati peran regulator terhadap perusahaan – perusahaan di Indonesia diantaranya perubahan peraturan, pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi. Sistem IT , konversi data historis, dan ketersediaan professional. Perubahan atas perlakuan transaksi akuntansi tentunya akan signifikan, sehingga akan terdapat amandemen regulasi tentang standar akuntansi. Namun yang perlu dicermati, amandemen sejatinya yang dikeluarkan oleh Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat jenderal pajak dan juga IAPI. Peran Ditjen Pajak di bidang perpajakan mengalami perubahan standar akuntansi terkait dengan perhitungan penghasilan kena pajak perlu diatur oleh peraturan pelaksana Konvergensi IFRS akan mengakibatkan beberapa perubahan akuntansi dari Ditjen Pajak tentang keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi dari instrument derivative akan dinilai berdasarkan IFRS . Kerangka perpajakan yang berbeda memungkinkan perlakuan yang berbeda pula. Hal yang paling utama akan berdampak pada persediaan, manajemen aset, pajak tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan pendapatan , pembelian dan lain-lain. Selain itu, konversi standar akuntansi Indonesia terhadap IFRS akan berdampak juga pada beberapa praktek akuntansi yang fundamental. Seperti konsep nilai wajar, pengungkapan keuangan aspek penyajian kembali laporan keuangan, penentuan mata uang keuangan, dan lainnya yang harus diketahui oleh semua organisasi maupun lembaga yang berperan dalam proses adopsi IFRS. Sebagaian besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi tersebut . Akibatnya, proses bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi akan terpengaruh atau berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.

Kesiapan Adopsi IFRS

Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK serta peran regulator yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A), lintas negara. Tercatat sejumlah akuisisi lintas negara telah terjadi di Indonesia, misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005), akuisisi Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005), ataupun UOB terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas Friedman, “The World is Flat”, aktivitas M&A lintas negara bukanlah hal yang tidak lazim. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal global, kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya saing di tingkat global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Bagi pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.

PERBEDAAN ANTARA HARMONISASI DAN STANDARISASI

Harmonisasi
-          Proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam
-          Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua
-          Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
-          Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka
Standarisasi
-          Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
-          Penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi
-          Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara
-          Lebih sukar untuk diimpelemntasikan secara internasional
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.      Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya)
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3.      Standar audit
Keuntungan harmonisasi internasional
-          Bahasa
Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
-          Harmonisasi perpajakan dan sistem jaminan sosial

Keuntungan : Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.

Kerugian : Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negera.

Sebuah tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi
4.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.

Kritik atas saran standar Internasional
-          Penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
-          Beberapa pengamat berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi internasional pada dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan jasa akuntnasi internasional untuk memperluas pasarnya.
-          Adopsi standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan.

Rekonsiliasi atas pengakuan bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1.      Rekonsiliasi
2.      Pengakuan bersama (imbal balik/resiprositas)

Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun LK dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di negara asal dan di negara di mana laporan keuangan di laporkan.
Rekonsiliasi berbiaya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan, dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.

Uni Eropa (Europen Union-EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :

Perubahan modal dalam tingkat EU
Membuat kerangka dasar hokum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.

Sumber :

http://donieorens.wordpress.com/2013/04/23/harmonisasi-akuntansi-internasional/