selamat datang

Senin, 09 Juni 2014

BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL



ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

Terdapat pertumbuhan yang luar biasa dalam penerbitan dan perdagangan modal internasional pada tahun-tahun terakhir yang disebabkan oleh privatisasi, pertumbuhan ekonomi, pengenduran control modal dan kemajuan dalam teknologi informasi yang terus-menerus terjadi. Kebutuhan untuk menggunakan, dan dengan demikian mamahami, lapoaran keuangan asing juga meningkat Karena kegiatan merger dan akuisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Nilai merger lintas batas tumbuh secara terus-menerus selam tahun 1990-an, dan pertumbuhan ini tidak menunjukan adanya tanda-tanda penurunan. Akhirnya, karena bisnis menjadi semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting daripada masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan control perusahaan. Peluang dan Tantangan dalam Analisis Lintas Batas Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi.
Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Beberapa analis mempertanyakan sejauh mana keseragaman standar akuntansi yang lebih besar benar-benar akan meghasilkan penyediaan informasi yang dapat dibandingkan oleh sejumlah perusahaan terkemukan di suatu industry.
Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional menurun dan pandangan para analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secar bersama-sama, kekuatan-kekuatan ini memberikan intensif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Kerangka Dasar Analisis Usaha Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatru kerangka dasar bermanfaat untuk analisis dan penilian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analisis yaitu: (1) analisis strategis usaha, (2) analisis akuntansi, (3) analisis keuangan, dan (4) analisis prospektif. Derajat pentingnya masing-masing tahap bergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis surat berharga, analisis kredit, dan analisis merger, dan akuisisi.
Analisis Stratrgi Usaha Internasional merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistic. Prosedur standar untuk mengumpulkan informasi yang digunakan dalam analisis stretegi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staf perusahaan, analis dan professional keuangan lainnya.
Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional. Karena kurang andalnya informasi mengenai perkembanagan makroekonomi. Pemerinatah di Negara-negara maju kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistic ekonomi yang keliru atau menyesatkan.

Analisis Akuntansi

Tujuannya adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Untuk memperoleh kesimpulan yang dapat diandalkan, analis haris menyesuaikan jumlah akuntansi yang dilaporkan untuk memnghilangkan distorsi yang disebabkan olah penggunaan metode akuntansi yang menurut analis itu tidak layak.
Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting Karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan kedaan operasi tertentu dari perusahaan. Namun demikian, manajer memiliki intensif untuk mendistorsikan kenyataan operasi dengan menggunakan diskresi akuntansi yang dimiliki untuk mendistorsikan laba yang dilaporkan. Satu alasannya adalah bahwa laba yang dilaporkan sering kali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka. Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan:
1)      Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
2)      Analisislah fleksibilitas akuntansi
3)      Evaluasilah strategi akuntansi
4)      Evaluasilah kualitas pengungkapan
5)      Identifikasikanlah potensi terjadinya masalah
6)      Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi

Analisis Keuangan Internasional

Tujuannya dalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat diperrtahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam meklakukan analisis keuangan. Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasi menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic.
Terdapat dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah lintas perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari Negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “daya banding akuntansi”?. Sejumlah bukti yang kuat menunjukan adanya perbedaan besar antar Negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.
Analisis arus kas dapat memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajika, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual.
Mekanisme untuk mengatasinya para pengguna laporan keuangan menggunakan bebrapa pendekatan. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.

Analis Prospektif Internasional

Analis prospektif mencakup tahap: peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis menguabah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implicit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha.
Para pakar dalam penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah Anda pelajari di Negara asal Anda menjadi tidak berlaku diluar negeri.” Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak factor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilain internasional.
Ketergantungan terhadap perkalian nilai mengasumsikan bahwasanya harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa proses penentuan harga perusahaan dengan karakteristik operasi dan keuangan yang mirip dapat diterapkan terhadap perusahaan yang sedang di analisis Karena kemiripannya dengan perusahaan-perusahaan tersebut,. Penerapan perkalian harga dalam lingkungan lintas batas cukup menantang Karena factor penentu masing-masing perkalian dan alasan mengapa perkalian berbeda antarperusahaan, harus dipahami secara mendalam.
Isu Lebih Lanjut Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh factor-faktor berikut ini:
a)      Akses Informasi. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memilki situs Web dan laporan tahunan tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber intenet dan lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen keuangan lainnya yang disampaikan secara tertulis atau melalaui telepon. Sumber informasi lain yangbjuga berharga adalah:
~        Publikasi pemerintah
~        Organisasi riset ekonomi
~        Organisasi internasional seperti perserikatan bangsa-bangsa
~        Organisasi akuntansi, ausdit dan pasar surat berharga.
b)     Ketepatan Waktu Informasi. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat diestimasikan dengan membandingkan akhir tahun fiscal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan auditnya. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat umum. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian ynag dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
c)      Masalah Mata Uang asing. Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan. Yang pertama berkaitan dengan kemudahan pembaca, yang kedua menyangkut isi informasi. Para pembaca yang lebih menyukai kerangka dasar mata uang domestic pada saat menganalisis akun-akun dalam mata uang asing dapat menerapkan translasi untuk tujuan kemudahan dengan menggunakan kurs pada akhir tahun. Namun demikian, seseorang harus berhati-hati jika melakukan analisis tren data yang telah ditranslasikan. Penggunaan kurs kemudahan untuk mentranslasikan akun-akun dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang local.
d)     Perbedaan dalam Jenis dan Format Laporan Keuangan. Format neraca dan laporan laba rugi berbeda-beda di setiap Negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional cukup banyak terjadi. Contoh, akumulasi depresiasi disajikan sebagai akun kontra aktiva di AS. Di Jerman, aktiva yang didepresiasikan umumnya disajikan bersih dari akumulasi depresiasi, tetapi seluruh perubahan akun aktiva jangka panjang ynag terjadi dalam periode berjalan langsung disajikan dalam neraca. Meski menyulitakan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting, karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip di seluruh dunia.
Banyak isu-isu subtansial yang dihadapi para pengguan laporan keuangan international. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing dan ketersediaan dan kredibilitas informasi keuangan. Kesulitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selam beberapa waktu. Sebaliknya, msalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.


Sumber :
 Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005. Akuntansi Internasional-Buku 2 Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta
http://meriherliyani.blogspot.com/2013/06/bab-viii-analisis-laporan-keuangan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar